JELAJAH - Adalah Bripka Muryono seorang anggota polisi yang berdinas di Polsek Dukuhwaru dan rela melakukan apa saja demi menghidupi keluarga. Perjuangan hidup Bripka Muryono yang saat ini sebagai anggota Sat Lantas di Polres Tegal cukup mengundang iba.
Hidup Pakde Mur - Sapaan akrab Bripka Muryono sangat sederhana. Di tengah kesibukannya sebagai anggota polisi, Muryono harus mengurus istrinya mulai dari memandikan hingga memberi makan. Ia juga harus mengantar cucunya berangkat ke sekolah.Usianya kini sudah memasuki angka 57 tahun namun ia harus melakukan semua kegiatan tersebut seorang diri. Beban hidupnya semakin berat, lantaran Putri kesayangan setelah menikah terkena depresi.
Kisah perjalanan hidup Bripka Muryono di unggah pada channel youtube tribratanewstegal. Dalam video yang berdurasi 6 menit 20 detik itu diceritakan kegiatan yang setiap hari dilakukan oleh Pakde Mur. Setiap hari di pagi buta ia bangun dan bergegas melaksanakan salat Subuh, kemudian ia pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
"Bangun subuh-subuh, jam 05.30 saya berangkat ke pasar belanja sayur, saya masak di rumah. Setelah jam 07.00 saya harus memandikan istri, waktu itu kan enggak bisa jalan," ujar Muryono, dalam video yang dilihat pada Senin (17/10/2016).
"Setelah mandikan istri, saya makein pakaian, terus saya angkat, saya dudukkan ke tempat tidur. Saya suruh duduk, saya suruh tunggu sebentar terus saya ambilkan makan," tambah Muryono.
Setelah beres mengurusi istrinya, ia pun langsung mengantarkan sang isi ke rumah mertuanya terlebih dahulu sebelum berangkat kerja. Hal tersebut dilakukan lantaran di rumah kontrakannya tidak ada orang lagi yang bisa mengurusi sang istri.
"Nanti jam 7.30 saya siap-siap berangkat ke kantor. Saya antar ke rumah mertua. Nanti jam 12.00 saya pulang, saya jemput lagi," kata Muryono.
Itulah aktivitas sehari-hari yang ia lakukan sejak 2012 setelah istrinya mengalami sakit stroke. Ia pun tidak pernah mengeluh dan tetap menyayangi istri dan cucunya dengan sepenuh hati.
Gaji Muryono sebagai anggota polisi yang pas-pasan, tidak membuatnya gelap mata untuk melakukan pungli. Muryono justru mencari uang tambahan untuk menutupi kebutuhannya sehari-hari, dengan menjadi kuli servis peralatan elektronik dan bercocok tanam di sawah. Muryono membuka bengkel servis peralatan elektronik di depan rumahnya. Keahliannya dalam menyervis peralatan elektronik itu ia dapatkan secara otodidak. Sepulang bekerja, Muryono juga menyempatkan diri pergi ke sawah untuk bercocok tanam. Hasilnya dari berladang ia tabung untuk keperluan keluarga dan sekolah cucunya
"Itu setiap hari itu saya lakukan. Tapi saya tidak banyak cerita dengan orang lain. Maksudnya ke kawan-kawan. Saya tetep sayang dia,"
"Itu setiap hari itu saya lakukan. Tapi saya tidak banyak cerita dengan orang lain. Maksudnya ke kawan-kawan. Saya tetep sayang dia,"
Semua ujian itu tidak membuat Muryono patah arang. Sembari menunggu masa pensiun yang semakin dekat, Pakde Mur tetap tabah menjalani semua kegiatan dengan ikhlas dan sabar. Ia pun selalu memberikan terbaik untuk keluarga dan kedinasan. "Harapan kami ya minta dia dari kawan kawan supaya bisa sukses seperti yang lain, istri saya bisa kembali normal, anak saya juga bisa seperti sedia kala," tutup Muryono.
Kalian bisa tonton video lengkapnya disini
Penulis : Risky Candra
0 komentar:
Posting Komentar