JELAJAH
-- Anda yang merasa bernyali boleh saja menantang keberanian dengan mengunjungi
Museum Santet di Surabaya. Namun bagi yang ciut nyali, jangan coba-coba. Bisa
bergidik melihat koleksi seram di museum ini.
Begitu mengintip deretan koleksi di Museum Santet,
Surabaya, Anda akan disuguhi pemandangan tali pocong, jelangkung hingga paku
bengkok dan ijuk dari dalam tubuh manusia.
Di Museum Kesehatan dr. Adyatama, di Jalan Indrapura
17, Surabaya, Jawa Timur, ini juga menyimpan barang-barang perawatan kesehatan
dari berbagai zaman serta benda-benda terkait supranatural.
Karena ada benda-benda supranatural yang tersimpan
di dalam museum itulah, tak heran museum ini sering dijuluki museum santet.
Gedung museum ini sebenarnya adalah Pusat Penelitian
dan Pengembangan (Puslitbang) dan Kebijakan Kesehatan, Departemen Kesehatan.
Di dalam komplek gedung Puslitbang itulah ada juga
dua gedung yang dipergunakan sebagai bangunan untuk museum.
Gedung pertama sebagai museum alat-alat kesehatan
modern. Sementara gedung kedua adalah peralatan dan sarana pengobatan dan
kedokteran tradisional termasuk di dalamnya adalah santet.
Museum ini selesai dibangun pada tahun 2004
diresmikan oleh Dr. Ahmad Sujudi Menteri Kesehatan saat itu.
Awalnya museum ini dirintis oleh Dr. dr. Harijadi
Soeparto DOR M.Sc , yang kemudian mengambil penamaan museum dari dr. Adhyatma
yang pernah menjabat sebagai Menteri Kesehatan pada tahun 1988 hingga 1993.
Dulunya
rumah sakit kelamin
Gedung yang dipergunakan untuk museum ini juga pernah
dipergunakan sebagai Rumah Sakit Kelamin. Atas kebijakan pemerintah berganti
menjadi museum kesehatan.
Hal yang menarik pada museum ini adalah tersimpan
rapi cara-cara pengobatan tradisional dan santet.
“Itu ada buku yang digantung, buku itu adalah petunjuk
bagaimana cara pengobatan tradisional itu dilakukan termasuk bagaimana santet
itu dilakukan dan bagaimana korban yang terkena santet,” kata Hosnan, petugas
museum.
Di dalam museum juga terdapat benda yang sering
dipakai untuk urusan mistis. Lihat saja tanah kuburan dan tali pocong yang
diyakini akan membuat sial bagi mereka yang membawanya pulang, rambut dan paku
dari korban santet.
Ada pula boneka yang ditusuk jarum dan foto
seseorang yang ditusuk paku dalam kain merah. Juga ada rokok kelobot yang
dibentuk mirip boneka orang dan pada bagian tubuhnya tertancap kayu.
Semua benda tersebut kerap dipercayai dan dijadikan
sarana untuk melakukan kegiatan supranatural.
Di bagian lain juga disimpan rapi, kayu pohon telor,
kayu santen, kayu kengkeng, kayu kelor dan bambu yang semua kayu ini bisa
dipergunakan sebagai sarana pengobatan tradisional.
Koleksi lain yakni telur ayam yang di dalamnya
terdapat organ-organ aneh. Telur ayam itu digunakan sebagai media penyembuhan
alternatif bagi korban santet.
Juga ada koleksi berupa pasir, benda-benda plastik
dan biji-bijian yang dikeluarkan dari dalam tubuh korban santet dengan
menggunakan pengobatan tenaga dalam.
Ada pula susuk, yakni logam kecil sepanjang sekitar 1 cm. Susuk itu
biasa digunakan oleh orang-orang yang ingin tampil menarik dengan menggunakan
kekuatan gaib.
Di etalase lainnya, beberapa benda lain terkait
dengan adanya santet juga tersimpan rapi. Seperti potongan usus dari pasien
terkena santet, paku bengkok yang dikeluarkan dari tubuh seorang pasien, serta
beberapa helai ijuk yang keluar dari tubuh seorang pasien.
Benda mistis lainnya juga bisa dilihat di ruang ini,
seperti kain bertuliskan rajah, batu, kain hingga obat-obatan dari dukun. Serta
dua boneka jelangkung yang disimpan di dalam etalase kaca. Sarana pengobatan
mistis dengan air juga bisa dilihat dimuseum ini.
"Air
Berkhasiatnya" Dukun Cilik Ponari Hingga Ki Kusumo
Koleksi museum lainnya adalah aneka air berkhasiat.
Sebut saja seperti air dari paranormal Ki Kusumo, air dari dukun cilik Ponari,
hingga rumput Fatimah yang diambil dari Arafah yang dipercaya dapat menguatkan
kandungan seseorang setelah melahirkan.
Menurut Hosnan, benda-benda supranatural untu
menyantet dan korban santet tersebut didapatkan pengelola dari dukun santet.
Di bagian lain melalui album foto dapat dilihat
proses penyantetan yang terdokumentasi. Dari foto-foto yang dipajang ini dapat
diketahui bagaimana ritual penyantetan berlangsung.
Tak hanya benda-benda supranatural dan medis, museum
ini juga mengoleksi benda-benda yang unik. Seperti celana anti perkosaan dan
alat perangsang seks untuk pria dan wanita. Ada pula benda berupa vacuum yang
berfungsi untuk membesarkan alat kelamin pria.
Penasaran dengan museum santet ini, silahkan datang
museum ini buka setiap hari mulai Senin hingga Jumat dengan jam kerja mulai
pukul 08.00 hingga pukul 15.00. Sementara pada hari Minggu buka mulai pukul
09.00 hingga pukul 14.00.
Koleksi museum seperti peralatan dan sarana terkait
santet, teluh atau tenung tak bisa dipungkiri, menjadi bagian dari tradisi dan
budaya gelap di nusantara. Meski teknologi sudah maju dan berkembang, santet
itu ternyata juga masih ada dan dipraktikkan hingga saat ini.
Penulis : Galih Nugroho
2 komentar:
Kumpulan Arti Mimpi Tentang Koran Dalam Togel Terlengkap
Tafsir Mimpi Jitu
Panduan Permainan Togel Online Online Kombinasi
Posting Komentar